DESA NAN INDAH DI NTT
Berita Nasional , NTT - Desa yang bernama Adat Bena ternyata tak kalah cantiknya dengan Wae Rebo. Kedua desa inilah merupakan desa yang memegang teguh adat istiadat yang sudah bertahan sejak ribuan tahun yang lalu.
Kampung Adat Bena adalah salah satu perkampungan megalitikum yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, sekitar 19 km selatan Bajawa. Kampung ini terletak di puncak bukit dengan pemandangan Gunung Inerie.
Keberadaannya di bawah gunung merupakan salah satu ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat singgahsana para dewa. Menurut penduduk kampung ini, mereka meyakini keberadaan Yeta, dewa yang bersinggasana di gunung ini yang melindungi kampung mereka.
Kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologi. Dari segi arsitektur bangunannya masih sangat sederhana yang hanya memiliki satu pintu gerbang untuk masuk dan keluar.
Menurut catatan Pemerintah Kabupaten Ngada, Kampung Bena diperkirakan telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Hingga kini pola kehidupan serta budaya masyarakatnya tidak banyak berubah. Dimana masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Struktur bangunan arsitektur Bena juga tidak hanya merupakan hunian semata, namun juga memiliki fungsi dan makna mendalam yang mengandung kearifan lokal dan masih relevan diterapkan masyarakat pada masa kini dalam pengelolaan lingkungan binaan yang ramah lingkungan.
Kegiatan masyarakat bena tidak hanya dalam bidang bertenun namun melainkan penghasil kopi dan coklat juga.
Kampung Adat Bena adalah salah satu perkampungan megalitikum yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, sekitar 19 km selatan Bajawa. Kampung ini terletak di puncak bukit dengan pemandangan Gunung Inerie.
Keberadaannya di bawah gunung merupakan salah satu ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat singgahsana para dewa. Menurut penduduk kampung ini, mereka meyakini keberadaan Yeta, dewa yang bersinggasana di gunung ini yang melindungi kampung mereka.
Kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologi. Dari segi arsitektur bangunannya masih sangat sederhana yang hanya memiliki satu pintu gerbang untuk masuk dan keluar.
Menurut catatan Pemerintah Kabupaten Ngada, Kampung Bena diperkirakan telah ada sejak 1.200 tahun yang lalu. Hingga kini pola kehidupan serta budaya masyarakatnya tidak banyak berubah. Dimana masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Struktur bangunan arsitektur Bena juga tidak hanya merupakan hunian semata, namun juga memiliki fungsi dan makna mendalam yang mengandung kearifan lokal dan masih relevan diterapkan masyarakat pada masa kini dalam pengelolaan lingkungan binaan yang ramah lingkungan.
Kegiatan masyarakat bena tidak hanya dalam bidang bertenun namun melainkan penghasil kopi dan coklat juga.
Komentar
Posting Komentar