POLISI MEMBONGKAR SATU PER SATU SITUS SARACEN

Image result for sara dan kebencian

Berita Nasional , Jakarta - Kepolisian RI hingga kini masih terus mengusut kelompok jaringan ujaran kebencian dan konten SARA, Saracen. Kepolisian sebelumnya telah menetapkan tiga tersangka terkait aktivitas Saracen, yang menyebarkan konten kebencian melalui grup sosmed dan website, itu.

Mereka adalah Jasriadi alias Jas (32) sebagai ketua grup SARACEN . MFT yang turut berperan sebagai Koordinator Bidang Media dan Informasi. Dan Sri Rahayu Ningsih alias SRN turut serta menyebarkan konten kebencian.

JAS ditangkap di Pekanbaru, pada 7 Agustus 2017. Lalu MFT ditangkap di kawasan Koja, Jakarta Utara pada 21 Juli 2017. Sedangkan SRN ditangkap di Cianjur, Jawa Barat pada 5 Agustus 2017.

Dari hasil penyelidikan kepolisian, Saracen sudah beraksi sejak 2015 dan berpusat di Pekanbaru. Kelompok ini bekerja secara profesional dan memiliki ribuan akun  palsu serta memasang tarif hingga puluhan juta rupiah. Motif para pelaku juga untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.

"Dia menawarkan sekitar senilai Rp 75 juta sampai Rp 100 juta, itu atas proposal ya," kata Kasubag Ops Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri AKBP Susatyo Purnomo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/8).

Atas perbuatannya, JAS dikenakan tindak pidana ilegal akses dengan ancaman 7 tahun penjara. Sedangkan MFT dan SRN dikenakan tindak pidana ujaran kebencian atau hate speech dengan konten SARA dengan ancaman 6 dan 4 tahun penjara.

Sejumlah nama diduga terkait kegiatan Saracen pun berencana diperiksa kepolisian. Sejumlah nama yang beredar diduga terkait Saracen adalah pengacara Eggy Sudjana dan Mayjen Purnawirawan Ampi Nurkamal Tanudjiwa. Nama keduanya disebut-sebut masuk dalam struktur kelompok Saracen. Meski kabar tersebut telah ditepis keduanya.

Selain nama Eggy dan Ampi, muncul nama Rizal Kobar yang dijadikan tersangka dalam kasus makar. Aparat hingga kini masih melakukan penelusuran.

"Sedang didalami perannya. Pertama Sri, kemudian Jasriadi, kemudian MFT. Nah baru, ternyata mereka ada koneksi dengan Rizal Kobar. Koneksinya seperti apa , itu sedang didalami," ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di kantornya, Selasa (29/8).

Kemarin, Tim Mabes Polri dan Polda Riau menangkap MAH, seorang yang diduga berkaitan dengan grup penebar kebencian, Saracen, Rabu (30/8). Penangkapan dilakukan di rumah tersangka Jalan Bawal Kelurahan Wonorejo Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, Riau.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan, Abdullah ditangkap sekitar pukul 06.00 WIB, karena terlibat dalam pembuatan suatu akun yang tergabung dengan Saracen. Hal terungkap saat Abdullah dimintai keterangan oleh polisi.

"Dari interograsi sementara. Kita habis amankan tersangka , kita bawa ke kantor Dirreskrimsus Polda Riau. Ada interograsi di situ yang bersangkutan mengakui kalau dia juga ikut aktif untuk membuat suatu akun yang tergabung sebagai Saracen," katanya saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (30/8).

Dia mengungkapkan, Abdullah sore tadi sekitar pukul 17.00 WIB, sudah diterbangkan ke Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mendalami keterlibatan Abdullah di dalam Saracen.

Mengenai posisi Abdullah di Saracen, Guntur belum bisa memastikan sebagai apa dalam struktur. Karena hal itu akan didalami oleh penyidik Bareskrim Polri.

"Kita belum dalami sampai sana ya, karena itu bagian dari Bareskrim yang mendalami. Tapi dia mengakui menyebarkan ujaran kebencian di medsos. MAH ini diduga ikut membuat Saracen," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSG TUMBANGKAN MU DI OLD TRAFFORD

TEMPAT SPA BAGI KAUM GAY DI JAKARTA PUSAT DI GREBEK POLISI

PENDAKI GUNUNG TERPEROSOK KE DALAM JURANG